Senin, 07 Juni 2010

1 Minggu

1 Minggu. Yah, sudah satu minggu aku nggak berkomunikasi ama dia. Mau tau rasanya?? Kangen buanget,,, Itu yang pasti. Aku kangen banget di. Saking kangennya, dada ini terasa sesak, bagai dihantam dengan keras. Tapi aku harus bagaimana? Aku ingin menelponnya, tapi aku malu. Malu akan janjiku waktu aku memutuskannya. Seminngu yang lalu, aku berjanji padanya, tidak akan menghubungi dia dan tidak akan menelponnya lagi. Walau begitu aku masih berharap dia akan menelponku. Aku yakin, dia pun merasakan hal yang sama. Namun dia juga tetap berkeras untuk tidak menelponku. Sampai kapan dia akan tahan ya di? Aku juga nggak tau.

Mungkin ini sudah takdir Tuhan. Semuanya cukup sampai disini. Aku tidak ingin mengecewakannya. Kecewa begitu tau semua masa laluku yang full of bullsh*t. Masa lalu yang kelam yang aku yakin dia pasti tak sanggup untuk menerimanya. Masa lalu yang ingin kukubur dalam dalam agar tak seorangpun tahu bagaimana 'gila'nya aku dulu. Tapi melihat perkembangan dari semuanya, dia kayaknya sudah mulai tahu. walaupun masih dalam skala yang kecil. Dan itu membuatku sangat panik dan membuatku memutuskan untuk pergi jauh darinya. Keputusan yang amat sangat sulit. Karena aku sangat mencintainya. Dia nggak tau kalau aku pergi bukan karena aku sudah tidak sayang lagi sama dia, justru aku meninggalkannya demi kebaikannya. Aku yakin di luar sana masih banyak wanita yang layak untuk dia. Wanita yang pantas dan tepat. Bukan aku orangnya.

Hari ke tujuh ini aku semakin terpuruk. Sudah kucoba untuk mengalihkan perhatianku dan berharap bisa melupakannya. Tapi semua usahaku sia sia. Makin aku berusaha untuk menjauh, bayangannya justru makin nyata di hadapanku. Berat banget, dan aku tidak tau apakah aku bisa tahan. Saking tertekannya, badanku langsung drop. Aku jadi kurus, nggak punya nafsu makan. Apapun yang aku kerjakan, tak bisa mengalihkan ingatanku tentang dia. Senyummnya, candanya dan semua kenangan indah saat aku bersamanya. Kadang tanpa terasa air mataku jatuh dengan sendirinya. Seperti saat ini.Air mataku nerjatuhan tanpa bisa aku cegah lagi. Aku tak bisa membendung rasa rinduku padanya. Berat sekali. Its so hard,, God, please help me...

Sekarang yang bisa aku lakukan cuma berdoa kepada Tuhan. Cuma itu yang bisa aku lakukan. Cuma Tuhan tempatku mengadu satu satunya. Dan aku Yakin, Tuhan pasti sudah merencanakan sesuatu yang indah dan terbaik buat kami berdua. Amin

0 komentar:

Posting Komentar

Senin, 07 Juni 2010

1 Minggu

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 17.50
1 Minggu. Yah, sudah satu minggu aku nggak berkomunikasi ama dia. Mau tau rasanya?? Kangen buanget,,, Itu yang pasti. Aku kangen banget di. Saking kangennya, dada ini terasa sesak, bagai dihantam dengan keras. Tapi aku harus bagaimana? Aku ingin menelponnya, tapi aku malu. Malu akan janjiku waktu aku memutuskannya. Seminngu yang lalu, aku berjanji padanya, tidak akan menghubungi dia dan tidak akan menelponnya lagi. Walau begitu aku masih berharap dia akan menelponku. Aku yakin, dia pun merasakan hal yang sama. Namun dia juga tetap berkeras untuk tidak menelponku. Sampai kapan dia akan tahan ya di? Aku juga nggak tau.

Mungkin ini sudah takdir Tuhan. Semuanya cukup sampai disini. Aku tidak ingin mengecewakannya. Kecewa begitu tau semua masa laluku yang full of bullsh*t. Masa lalu yang kelam yang aku yakin dia pasti tak sanggup untuk menerimanya. Masa lalu yang ingin kukubur dalam dalam agar tak seorangpun tahu bagaimana 'gila'nya aku dulu. Tapi melihat perkembangan dari semuanya, dia kayaknya sudah mulai tahu. walaupun masih dalam skala yang kecil. Dan itu membuatku sangat panik dan membuatku memutuskan untuk pergi jauh darinya. Keputusan yang amat sangat sulit. Karena aku sangat mencintainya. Dia nggak tau kalau aku pergi bukan karena aku sudah tidak sayang lagi sama dia, justru aku meninggalkannya demi kebaikannya. Aku yakin di luar sana masih banyak wanita yang layak untuk dia. Wanita yang pantas dan tepat. Bukan aku orangnya.

Hari ke tujuh ini aku semakin terpuruk. Sudah kucoba untuk mengalihkan perhatianku dan berharap bisa melupakannya. Tapi semua usahaku sia sia. Makin aku berusaha untuk menjauh, bayangannya justru makin nyata di hadapanku. Berat banget, dan aku tidak tau apakah aku bisa tahan. Saking tertekannya, badanku langsung drop. Aku jadi kurus, nggak punya nafsu makan. Apapun yang aku kerjakan, tak bisa mengalihkan ingatanku tentang dia. Senyummnya, candanya dan semua kenangan indah saat aku bersamanya. Kadang tanpa terasa air mataku jatuh dengan sendirinya. Seperti saat ini.Air mataku nerjatuhan tanpa bisa aku cegah lagi. Aku tak bisa membendung rasa rinduku padanya. Berat sekali. Its so hard,, God, please help me...

Sekarang yang bisa aku lakukan cuma berdoa kepada Tuhan. Cuma itu yang bisa aku lakukan. Cuma Tuhan tempatku mengadu satu satunya. Dan aku Yakin, Tuhan pasti sudah merencanakan sesuatu yang indah dan terbaik buat kami berdua. Amin

0 komentar on "1 Minggu"

Posting Komentar