Kamis, 24 Desember 2009

Sisi MelankolisQ

Biarkan aQ melepaskan sisi melankolisQ...
Karena terkadang, sisi melankolis itu menghalangiQ untuk maju...
Bukan suatu hal yang aneh jika seorang perempuan berpikir dengan perasaan,
bukan logika.
Itu telah menjadi hukum alam...
Tetapi....
aQ tidak ingin seperti itu,,,
aQ ingin menjadi manusia dengan cara pikir bukan dilihat dari jenis kelaminnya...
aQ ingin menjadi manusia dengan cara pikir dilihat dari sisi lain...
aQ ingin akalQ yang mengendalikan perasaan,
bukan perasaan yang mengendalikan akal...
Tapi kini, biarkanlah aQ melepaskan sisi melankolisQ...
Agar aQ dapat kembali pada akalQ... Pikiran sehatQ...
aQ kini hanya ingin mengatakan...
Bahwa aQ menyayanginya...
Tetapi dia bukanlah prioritasQ..
Untuknya...
Silahkan menunggu jika kamu mau...
Jika tidak, pergilah...
aQ tidak akan menyesal melepasmu...
Karna aQ...
Akan menyimpanmu dalam satu memori indah...
Dalam proses pendewasaanQ...

BintangQ

aQ hanya berani menatap dari jauh.....

Sosok yang sedang memandang langit itu.....

Ia begitu mencintai langit.....

Mencintai bintang.....

Setiap kekosongan dalam hidupnya.....

Terisi oleh bintang.....

Bintang yang bercahaya di langit malam.....

aQ pun memberanikan diri tuk bertanya.....

Mendekat walau takut.....

Mengapa kau begitu mencintai bintang sayang?

Dia diam..........

aQ perlahan mundur menjauh.....

Namun pandangannya beralih kepadaQ.....

Tersenyum tulus.....

Menarik tangan rapuhQ.....

MendudukkanQ di sampingnya.....

Lalu.....…

Mulailah ia berkisah padaQ.....

Kisah tentang bintang - bintang.....

Yang aQ ikuti dengan seksama.....

Tak aQ biarkan satu hurufpun luput dari indraQ.....

Kisah itu membuatQ makin jatuh cinta padanya.....

Kisah tentang bintang - bintang.....

Kisah yang dia berikan kepadaQ.....

Kisah itu selalu ada dalam memori jiwaQ.....

Pun kini…

aQ yang tengah menengadah ke langit malam yang penuh bintang.....

Meski tanpa sosoknya disampingQ.....

Karna kini ia berada jauh dariQ.....

Dunia kisah tentang bintang.....

Dan aQ tetap mencintainya.....

Selamanya.....….

Sampaikan Padanya

aQ mempunyai satu cinta..
Dulu..

aQ menyimpannya dalam memoriQ, tentang mencintai seorang lelaki..

Kini..

Dia bukan prioritasQ..
Kini dan mungkin hingga nanti..

Sampaikan padanya..
Kini..

Bahwa aQ..
Mencintainya..
Dulu..

Benarkan Rasa Ini

aQ tlah memilih..
Kesempatan..

aQ tlah memilih..

Untuk mencintai yang tidak sempurna..
Dengan cara yang sempurna..

Tetapi..

Mengapa rasa sesal yang hadir dan muncul?

Mungkinkah dia bukan imamQ?

Imam yang selama ini aQ nanti?

Tuhan..

Tunjukkan padaQ jalan-Mu..

Curhat Dikit

aQ bukanlah orang jenius. Bukan pula orang idiot. aQ merasa klasifikasiQ adalah di antara keduanya. Kadang aQ begitu idiot dalam beberapa hal. Jenius? Kadang jika otakQ jalan. aQ merasa aQ adalah orang biasa-biasa saja. Tapi, aQ mempunyai asa tuk jadi luar biasa. Mungkinkah?

aQ ragu akan kemampuanQ. Lihatlah, kawan-kawanQ yang begitu jenius dalam bidang mereka masing-masing. Sedangkan aQ? aQ biasa-biasa saja. Mungkin aQ terlihat mampu dalam segala hal. Tetapi justru itulah titik lemahQ. aQ mampu dalam semua hal, namun itu hanya sekedar mampu. Bukan seorang yang ahli, yang piawai, hingga disebut jenius. Lalu, akan aQ kemanakan hidupQ ini?

aQ rasa, satu-satunya hal terbaik yang dapat aQ lakukan adalah menjadi yang terbaik bagi diriQ, bagi orang tuaQ. Hanya merekalah tujuanQ yang paling mungkin aQ gapai. Selain itu, aQ yakin, jika orang tua sudah merestui setiap langkahQ, semua akan berjalan mudah. Memang aQ tak bisa menghindar dari hukum alam, dimana tak ada jalan yang mulus dalam hidup ini. Pasti ada rintangan dan tantangan. Tetapi, orang tuaQ adalah orang tua yang terbaik menurutQ. Karena, mereka selalu merestui setiap langkah yang ingin aQ ambil. Mereka mendukung apa yang aQ inginkan. Karena itulah, menjadi yang terbaik untuk mereka adalah dengan menjadi yang terbaik untuk diriQ sendiri. Permintaan orang tuaQ tak pernah muluk-muluk, cukup aQ menjadi wanita sejati dan menjadi yang terbaik bagiQ sendiri…

Puisi ManusiaQ

Apa sejatinya aQ ini ?
Manusia ?
Atau hanya makhluk yang mengaku manusia ?
Sering aQ merenungkan,
Bahkan sepertinya setiap saat..
Akan kemana hidupQ ini ?
Apa tujuanQ ?
Apa yang ingin aQ raih ?
Ingin rasanya membuat otak ini berhenti berpikir
Tapi dia tak mau menuruti perintahQ
Dia terus saja berpikir dan berpikir
Apakah aQ pandai ?
Atau justru bodoh ?
Benarkah aQ ingin meraih sesuatu ?
Atau aQ hanya mengikuti alur hidup yang telah banyak orang lakukan ?
Benarkah sesuatu dianggap benar karena banyak yang menganggapnya benar ?
Dan mengganggapnya salah karena kebanyakan orang berpendapat itu buruk ?
Sekolah dari TK, SD, SMP, SMA, kuliah, lalu bekerja dan menikah
Bukankah itu sangat biasa ?
Haruskah aQ mengikuti alur itu ?
Tidak bisakah aQ menciptakan alurQ sendiri dan dianggap benar ?
aQ merasa aQ terlalu bodoh sebagai manusia
Tapi jika aQ bukan manusia, aQ ini apa ?
Bukankah binatang itu tak berpikir ?
Mereka menggunakan insting untuk hidup
Dan alur mereka jauh lebih sederhana
Hanya lahir, bertahan hidup, dan berkembang biak
Itik dan ayam dapat berjalan dalam umurnya yang ke-1 hari
Lalu tak lama kemudian tumbuh besar dan kawin
Sudah.
Hanya itu saja
Lalu apa yang sebenarnya aQ mau ?
Yang ada dalam benakQ adalah pergi
Bertualang
Menikmati ciptaan-Nya
Hidup berpindah-pindah
Tetapi mungkinkah ?
Karena aQ mengaku manusia, kini aQ terjerat
Terjerat dalam alur yang harus dilalui manusia

A Lesson

Bodoh!
RutukQ pada diriQ
Aku malu melihatnya
Dia yang mampu terbang tanpa sayap
Sedang aQ? Punya sayap tapi tak bisa terbang
aQ merasa buruk
Dia yang meraih sesuatu tanpa apa-apa
Sedang aQ? Mempunyai apa-apa tapi tak bisa meraih sesuatu
Apa yang salah dengan diriQ?
Semangat dan usaha!
Ya, pasti aQ kalah karena itu!
Dan setelah aQ renungkan,
Betapa banyak aQ dalam dunia ini?
Pantas saja dunia hancur
Karena begitu sedikitnya orang seperti dia
Yang mampu gemilang dalam segala keterbatasan
Yang mampu bertahan dalam segala situasi dan kondisi
Sungguh, betapa bodohnya aQ ini!
Sampai kapan aQ akan begini?

Rasa

aQ...
Hanyalah seorang manusia
Yang hidup dalam kehidupan
Yang seharusnya mampu merasa...
Saling mengasihi...
Saling berbagi...
Namun,
Mengapa aQ merasa kehilangannya?
Kehilangan suatu hal yang sangat penting dalam hidup ini...
Yang membuat bertahan hidup...
Yang menjadi alasan untuk tetap hidup...
Rasa...
Ya, RASA!
Dia hilang dariQ
aQ merasa aQ tak mampu lagi merasa...
aQ merasakan diriQ kini hampa
Bahkan hatiQ tak tergetar oleh musik cinta...
Yang banyak orang mengatakan musik itu menyentuh hati
Mendamaikan jiwa
Lalu kemana perasaanQ
aQ merasa dia hilang
Mengapa?
Apakah aQ terlalu banyak bicara?
Terlalu banyak tertawa?
Terlalu sombong?
Terlalu mengikuti ego dan hawa nafsu?
aQ ingin perasaanQ kembali
Tuk menghidupkan kehidupanQ
Tuk melunakkan angkuhQ
Agar aQ dapat senantiasa berbagi
Berbagi kasih sayang
Berbagi kehidupan
Dengan semua orang yang aQ sayangi
Terutama dengan dia!
Seseorang yang sangat aQ sayangi

Kuat Dan Tegar

Apakah benar aQ butuh seseorang?
Untuk bertahan hidup?
Untuk menjadi kuat dan tegar?
Apakah aQ harus menunjukkan lemahku?
Untuk menarik perhatian mereka?
Tetapi,
Bukankah seharusnya aQ itu tegar?
Nampak tegar
aQ harus bisa menjadi inspirasi bagi orang lain
Apakah itu berarti aQ tak butuh seorang pun?
Lalu untuk apa aQ terus mengeluh?
aQ tak mengerti apa artinya
Satu hal yang aQ tahu
aQ membutuhkan seseorang…
Untuk bertahan hidup
Untuk menjadi kuat dan tegar
Maka, salahkah?

Biarkanlah

Lagi. .
Apa yang terjadi, apakah sama dengan ucapannya??
aQ ingin mengajukan tanya lagi. .
Tetapi, dia pasti marah padaQ. .
Lalu, bagaimanakah aQ mendapat kebenaran?
Biarlah. .
Biarlah. .
Semua akan seperti apa, biarlah waktu yang menjawab. .

Kepada Wanita Yang Pernah Dicintainya

Kepada wanita yang pernah dicintainya, aQ ingin menyampaikan sesuatu padamu, aQ ingin menceritakan kerinduannya padamu. Betapa dia sangat memujamu. Katanya hanya kau yang bisa memahaminya. Dia bilang hanya kau yang selalu mendukungnya

aQ ingin menggambarkan kegembiraannya, jikalau kau tidak mengetahuinya. Tapi aQ yakin bahwa kau pun telah tahu. Walau dia tidak mengatakannya, Meski aku tidak turut merasakannya

aQ juga ingin menyampaikan sesuatu padamu. Bahwa aQ sangat menyayanginya. Bahwa aQ akan selalu di sampingnya dan akan selalu menggenggam erat tangannya. Kapanpun dan dalam keadaan apa pun!!!!!!

Doamu akan menjadi doaQ, Harapanmu bersatu dengan harapanQ. Kau, aQ menjadi bagian hidupnya. Cintamu tidak akan pernah putus pun sampai kau mati, Dan sayangQ akan selamanya Hanya untuk dia...

Maaf
Saat ini aQ sedang bersamanya
Relakan dan tinggalkanlah kami berdua.........

Jumat, 11 Desember 2009

Akhirnya kita sampai di ujung

Baiklah....akhirnya kita sampai pada titik ini. Titik yang sejak lama tak pernah ingin Qbayangkan. Yang bahkan menjadi momok dalam kehidupan kita. Namun entah mengapa aQ tau suatu hari ini yang akan terjadi. cepat atau lambat.

Ketahuilah. Kita memiliki begitu banyak hal yang sama. Namun juga terlalu banyak hal yang berbeda. aQ bukan kamu, tentu saja. Kamu pula bukan aQ, aQ tau itu. Namun tidak kah kamu liat aQ berusaha memahamimu? Sesulit apa pun itu.

aQ pergi. Bukan karena aQ berhenti mencoba untuk menjadi yang terbaik bagimu. Tapi karena kamu berhenti berusaha mengerti aQ. Kita berpisah disini. aQ tau tak akan ada permohonan kembali yang keluar dari mulutmu. Karena aQ tak cukup berharga bagi hidupmu. Terakhir aQ hanya ingin kamu tau, aQ masih mencintai kamu. Kemarin, sekarang, dan nanti.

Baiklah. Pergi saja, kapanpun kamu mau sehingga ini hanya menjadi sebuah masa yang pernah kau lewati. aQ tidak akan berusaha untuk memaksakan semua perkataan yang pernah terangkai adalah pengabsahan bahwa tindakanmu ini salah. Tidak. Siapa yang bodoh? Tidak ada. aQ dulu pernah bilang bahwa perisai yang begitu membuatku nyaman saat ini tidak bisa ditembus dan tidak kuijinkan untuk dibuka sehingga aQ akan terus merasakan kenyamanan dan keamanan tiada tara itu, tanpa harus merasa takut dan berujung pada sebuah kesakitan. Ah, bisa jadi, aQ yang bodoh.

Ketika suatu saat nanti memang benar adanya aQ sakit karena mu, siapa yang salah? aQ. Ya, aQ. Perisai itu tidak lebih kuat dari kenyamanan lain yang selama ini belum aQ dapatkan, sampai aQ bertemu dengan kamu, yang berani dan nekat menawarkan itu semua. Tanpa mencoba naif ataupun munafik, kamu pun sungguh ingin menawarkan dengan sepenuh hati. Tapi, toh, kamu akan tetap menjadi sesuatu tanpaQ.

Ketika suatu saat nanti memang benar adanya aQ sakit karena mu, siapa yang salah? aQ lagi!!!. Ya, tetap aQ. Karena aQ telah kalah dengan diriQ sendiri, ringkih, lemah, munafik dan sombong serta angkuh untuk pernah berpikir aQ tidak akan hancur begitu saja, sewaktu-waktu. Perisai itu sempat berhasil melindungiQ dari peperangan sementara. Perisai itu aQ dapatkan dari peperangan sebelumnya yang jelas membuatQ kalah telak. Perisai itu membentengiQ di saat aQ mencoba menyusun kembali kaki-kaki yang patah di dalam naungan perisai itu. Toh, kamu tidak tahu seperti apa aQ kalah dan seperti apa kakiQ itu pernah patah dalam peperangan sebelumnya dengan perisai bodoh itu.

Tapi lihatlah, toh, kamu juga memiliki perisai sendiri. Kamu bahkan menusuk dengan pedang dan melempar bom yang menghancurkan perisaiku ini. Hingga aQ sadar, kapanpun, kamu atau aQ akan sanggup menyakiti diriQ sendiri. Dengan sangat hebat dan dahsyat sekalipun. Lalu, apakah aQ harus berharap kamu akan kasihan dan iba melihatQ yang kembali terpuruk setelah dua peperangan sebelumnya aQ dihantam keras hingga remuk? Lalu, apakah aQ harus berharap kamu akan bersedia untuk membantu aQ untuk berlatih jalan kembali di saat kamu sudah membuatQ tidak bisa berjalan dengan kedua kakiQ ini? Terlalu munafik, dan mengada-ada…

Karena buatmu, itulah yang terbaik. Untukmu. Ah, alasan klise, tapi begitulah adanya.

Kembali pada awalnya, aQ akan menyusun perisai baru lagi, perisai lama itu akan aQ buang karena telah karatan dan tidak mampu melindungiQ dalam tiga peperangan kini. Butut, tua, lapuk, dan aQ bodoh karena terus memakainya.

Haruskah seperti ini berulangkali? Lelah aQ terus menempa perisai baru. Biar kini kubuang perisaiQ sebelum ia karatan dan lapuk. Tidak, aQ akan menyimpannya. Pergi saja jika kau berkehendak kapanpun itu. Lupakan perisaiku.

Rabu, 09 Desember 2009

Jangan Kehilangan Keseimbangan!

Just catatan iseng!
Dari orang yang lagi pengen belajar jadi orang!
Loh koQ? Emang tadinya monyet?
Bukan! Enak aja!
Monyet terlalu bagus, aQ kan keledai :D
Hush.... Wkwkwkwkwk.. Just kidding ya kawan-kawan! :D
Tapi beneran catatan iseng lo? Hasil semediQ waktu di opname kemaren... MembuatQ jadi sadar arti pentingnya hidup. Halah, lebayy :D Hehehe...
Dah ah,,, Lets read^^

JANGAN KEHILANGAN KESEIMBANGAN!

Dibalik setiap canda tawa, mengintip tangis urai air mata.
Dibalik hidup ada maut.
Dibalik sehat ada sakit.
Dibalik waktu luang, siap menjepit si sempit.
Dibalik kaya, mengendus papa dan hina.
Dibalik kehormatan, membidik dengan sadis si kebinasaan.
Dibalik harmonis hubunganmu, mendesak2 perceraian.
Dibalik peluk cium, manis senyum, dendam membara siap mencabik.


Maka, ambillah jalan tengan!
Siapkan airmata saat tertawa.
Sisakan doa saat berjaya.
Jangan terima kehormatan atau kehinaan sepenuhnya.
Jangan terima cinta dan dendam secara gelap mata.
Ambil jalan bijak/tengah untuk kelestarian^^

Bingung!

aQ dah pengen banget, tapi dianya diam mulu. Ga ada kata2nya yang bisa aQ pegang! Andai dia dah ngomong, kita kan bisa cari solusi sama-sama. aQ bisa bantu koQ T.T

Yank, ngomong dong... Jangan ngegantung kayak gene T.T

*curhat beneran yang cuma aQ dan Tuhan yang tau maksudnya*

Minggu, 06 Desember 2009

Stay the Same – Joey Mcintyre

Stay the Same – Joey Mcintyre

Sabtu, 05 Desember 2009

Karena Egomu

aQ kira kau sudah dapat melihat betapa berbinarnya mataQ saat menatapmu?
aQ kira jiwamu sudah mendengar doa-doa tulus untukmu, yang aQ bisikkan di telingamu di saat engkau tertidur disampingQ?
Oh Tuhan aQ salah!
aQ salah besar tentang itu semua!

aQ telah mengubah semua sifat burukQ...
EgoisQ telah aQ ubah jadi pengertian...
TangisQ udah aQ ubah menjadi senyuman...
AmarahQ aQ ubah menjadi kesabaran...
Dan apakah kau tahu mengapa aQ lakukan semua itu?
aQ lakukan itu karenamu!
aQ mencoba susuri tikungan-tikungan tajam perjalanan hidupmu...
Mencoba tapaki duri-duri masa lalu...
Mencoba beradaptasi dengan hawa hatimu yang begitu cepat berubah...

Tak selalu kau membalas pengorbananQ itu dengan kebahagiaan...
Justru seringkali kau membuatQ menahan segala emosi...
MemaksaQ untuk selalu tersenyum...
Walau sesungguhnya itu sangat menyakitkan...

Kau begitu mudah membuatQ terbang jauh di hembus angin ...
Tetapi kaupun dapat begitu cepat menghempasQ berulang kali ke tanah...
Terkadang aQ merasa lelah dan selalu berfikir,
"apakah ini hanya permainanmu?"

aQ tidak mengeluh...
Tak dapat lagi aQ berpijak bila di mataQ mendung tiada henti...
aQ tidak mengeluh...
aQ menyerah...
Kalah...

Jumat, 04 Desember 2009

Diopname Lagi T.T

Whoooah! Tau ga sekarang aQ dimana? Di ruang observasi di UGD RS. Andi Makkasau.. Dari tadi malam jam 7 sampai sekarang saya di UGD terus! BT deh.. Pengen cepat2 pulang and istirahat di rumah aja, tp dr. Rudy ga mau mulangin aQ. Katanya harus di observasi dulu T.T

Emang sih dah 3 hari demamQ naek turun. Puncaknya kemarin malam. Tp ga kerasa, soalnya aQ bareng YayangQ, hehehe.. Nah sesampai di rumah, baru deh, demamnya terasa buanget.. Badan kayak di bakar gitu...

Huhuhu.. Pengen pulang nih... Tapi kayaknya ga ada tanda2 aQ akan di pulangin. Yang ada, cuma tanda2 aQ akan di opname. Help T.T

Kamis, 24 Desember 2009

Sisi MelankolisQ

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 12.27 0 komentar
Biarkan aQ melepaskan sisi melankolisQ...
Karena terkadang, sisi melankolis itu menghalangiQ untuk maju...
Bukan suatu hal yang aneh jika seorang perempuan berpikir dengan perasaan,
bukan logika.
Itu telah menjadi hukum alam...
Tetapi....
aQ tidak ingin seperti itu,,,
aQ ingin menjadi manusia dengan cara pikir bukan dilihat dari jenis kelaminnya...
aQ ingin menjadi manusia dengan cara pikir dilihat dari sisi lain...
aQ ingin akalQ yang mengendalikan perasaan,
bukan perasaan yang mengendalikan akal...
Tapi kini, biarkanlah aQ melepaskan sisi melankolisQ...
Agar aQ dapat kembali pada akalQ... Pikiran sehatQ...
aQ kini hanya ingin mengatakan...
Bahwa aQ menyayanginya...
Tetapi dia bukanlah prioritasQ..
Untuknya...
Silahkan menunggu jika kamu mau...
Jika tidak, pergilah...
aQ tidak akan menyesal melepasmu...
Karna aQ...
Akan menyimpanmu dalam satu memori indah...
Dalam proses pendewasaanQ...

BintangQ

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 12.27 0 komentar
aQ hanya berani menatap dari jauh.....

Sosok yang sedang memandang langit itu.....

Ia begitu mencintai langit.....

Mencintai bintang.....

Setiap kekosongan dalam hidupnya.....

Terisi oleh bintang.....

Bintang yang bercahaya di langit malam.....

aQ pun memberanikan diri tuk bertanya.....

Mendekat walau takut.....

Mengapa kau begitu mencintai bintang sayang?

Dia diam..........

aQ perlahan mundur menjauh.....

Namun pandangannya beralih kepadaQ.....

Tersenyum tulus.....

Menarik tangan rapuhQ.....

MendudukkanQ di sampingnya.....

Lalu.....…

Mulailah ia berkisah padaQ.....

Kisah tentang bintang - bintang.....

Yang aQ ikuti dengan seksama.....

Tak aQ biarkan satu hurufpun luput dari indraQ.....

Kisah itu membuatQ makin jatuh cinta padanya.....

Kisah tentang bintang - bintang.....

Kisah yang dia berikan kepadaQ.....

Kisah itu selalu ada dalam memori jiwaQ.....

Pun kini…

aQ yang tengah menengadah ke langit malam yang penuh bintang.....

Meski tanpa sosoknya disampingQ.....

Karna kini ia berada jauh dariQ.....

Dunia kisah tentang bintang.....

Dan aQ tetap mencintainya.....

Selamanya.....….

Sampaikan Padanya

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 12.26 0 komentar
aQ mempunyai satu cinta..
Dulu..

aQ menyimpannya dalam memoriQ, tentang mencintai seorang lelaki..

Kini..

Dia bukan prioritasQ..
Kini dan mungkin hingga nanti..

Sampaikan padanya..
Kini..

Bahwa aQ..
Mencintainya..
Dulu..

Benarkan Rasa Ini

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 12.25 0 komentar
aQ tlah memilih..
Kesempatan..

aQ tlah memilih..

Untuk mencintai yang tidak sempurna..
Dengan cara yang sempurna..

Tetapi..

Mengapa rasa sesal yang hadir dan muncul?

Mungkinkah dia bukan imamQ?

Imam yang selama ini aQ nanti?

Tuhan..

Tunjukkan padaQ jalan-Mu..

Curhat Dikit

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 12.24 0 komentar
aQ bukanlah orang jenius. Bukan pula orang idiot. aQ merasa klasifikasiQ adalah di antara keduanya. Kadang aQ begitu idiot dalam beberapa hal. Jenius? Kadang jika otakQ jalan. aQ merasa aQ adalah orang biasa-biasa saja. Tapi, aQ mempunyai asa tuk jadi luar biasa. Mungkinkah?

aQ ragu akan kemampuanQ. Lihatlah, kawan-kawanQ yang begitu jenius dalam bidang mereka masing-masing. Sedangkan aQ? aQ biasa-biasa saja. Mungkin aQ terlihat mampu dalam segala hal. Tetapi justru itulah titik lemahQ. aQ mampu dalam semua hal, namun itu hanya sekedar mampu. Bukan seorang yang ahli, yang piawai, hingga disebut jenius. Lalu, akan aQ kemanakan hidupQ ini?

aQ rasa, satu-satunya hal terbaik yang dapat aQ lakukan adalah menjadi yang terbaik bagi diriQ, bagi orang tuaQ. Hanya merekalah tujuanQ yang paling mungkin aQ gapai. Selain itu, aQ yakin, jika orang tua sudah merestui setiap langkahQ, semua akan berjalan mudah. Memang aQ tak bisa menghindar dari hukum alam, dimana tak ada jalan yang mulus dalam hidup ini. Pasti ada rintangan dan tantangan. Tetapi, orang tuaQ adalah orang tua yang terbaik menurutQ. Karena, mereka selalu merestui setiap langkah yang ingin aQ ambil. Mereka mendukung apa yang aQ inginkan. Karena itulah, menjadi yang terbaik untuk mereka adalah dengan menjadi yang terbaik untuk diriQ sendiri. Permintaan orang tuaQ tak pernah muluk-muluk, cukup aQ menjadi wanita sejati dan menjadi yang terbaik bagiQ sendiri…

Puisi ManusiaQ

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 12.21 0 komentar
Apa sejatinya aQ ini ?
Manusia ?
Atau hanya makhluk yang mengaku manusia ?
Sering aQ merenungkan,
Bahkan sepertinya setiap saat..
Akan kemana hidupQ ini ?
Apa tujuanQ ?
Apa yang ingin aQ raih ?
Ingin rasanya membuat otak ini berhenti berpikir
Tapi dia tak mau menuruti perintahQ
Dia terus saja berpikir dan berpikir
Apakah aQ pandai ?
Atau justru bodoh ?
Benarkah aQ ingin meraih sesuatu ?
Atau aQ hanya mengikuti alur hidup yang telah banyak orang lakukan ?
Benarkah sesuatu dianggap benar karena banyak yang menganggapnya benar ?
Dan mengganggapnya salah karena kebanyakan orang berpendapat itu buruk ?
Sekolah dari TK, SD, SMP, SMA, kuliah, lalu bekerja dan menikah
Bukankah itu sangat biasa ?
Haruskah aQ mengikuti alur itu ?
Tidak bisakah aQ menciptakan alurQ sendiri dan dianggap benar ?
aQ merasa aQ terlalu bodoh sebagai manusia
Tapi jika aQ bukan manusia, aQ ini apa ?
Bukankah binatang itu tak berpikir ?
Mereka menggunakan insting untuk hidup
Dan alur mereka jauh lebih sederhana
Hanya lahir, bertahan hidup, dan berkembang biak
Itik dan ayam dapat berjalan dalam umurnya yang ke-1 hari
Lalu tak lama kemudian tumbuh besar dan kawin
Sudah.
Hanya itu saja
Lalu apa yang sebenarnya aQ mau ?
Yang ada dalam benakQ adalah pergi
Bertualang
Menikmati ciptaan-Nya
Hidup berpindah-pindah
Tetapi mungkinkah ?
Karena aQ mengaku manusia, kini aQ terjerat
Terjerat dalam alur yang harus dilalui manusia

A Lesson

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 12.20 0 komentar
Bodoh!
RutukQ pada diriQ
Aku malu melihatnya
Dia yang mampu terbang tanpa sayap
Sedang aQ? Punya sayap tapi tak bisa terbang
aQ merasa buruk
Dia yang meraih sesuatu tanpa apa-apa
Sedang aQ? Mempunyai apa-apa tapi tak bisa meraih sesuatu
Apa yang salah dengan diriQ?
Semangat dan usaha!
Ya, pasti aQ kalah karena itu!
Dan setelah aQ renungkan,
Betapa banyak aQ dalam dunia ini?
Pantas saja dunia hancur
Karena begitu sedikitnya orang seperti dia
Yang mampu gemilang dalam segala keterbatasan
Yang mampu bertahan dalam segala situasi dan kondisi
Sungguh, betapa bodohnya aQ ini!
Sampai kapan aQ akan begini?

Rasa

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 12.19 0 komentar
aQ...
Hanyalah seorang manusia
Yang hidup dalam kehidupan
Yang seharusnya mampu merasa...
Saling mengasihi...
Saling berbagi...
Namun,
Mengapa aQ merasa kehilangannya?
Kehilangan suatu hal yang sangat penting dalam hidup ini...
Yang membuat bertahan hidup...
Yang menjadi alasan untuk tetap hidup...
Rasa...
Ya, RASA!
Dia hilang dariQ
aQ merasa aQ tak mampu lagi merasa...
aQ merasakan diriQ kini hampa
Bahkan hatiQ tak tergetar oleh musik cinta...
Yang banyak orang mengatakan musik itu menyentuh hati
Mendamaikan jiwa
Lalu kemana perasaanQ
aQ merasa dia hilang
Mengapa?
Apakah aQ terlalu banyak bicara?
Terlalu banyak tertawa?
Terlalu sombong?
Terlalu mengikuti ego dan hawa nafsu?
aQ ingin perasaanQ kembali
Tuk menghidupkan kehidupanQ
Tuk melunakkan angkuhQ
Agar aQ dapat senantiasa berbagi
Berbagi kasih sayang
Berbagi kehidupan
Dengan semua orang yang aQ sayangi
Terutama dengan dia!
Seseorang yang sangat aQ sayangi

Kuat Dan Tegar

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 12.18 0 komentar
Apakah benar aQ butuh seseorang?
Untuk bertahan hidup?
Untuk menjadi kuat dan tegar?
Apakah aQ harus menunjukkan lemahku?
Untuk menarik perhatian mereka?
Tetapi,
Bukankah seharusnya aQ itu tegar?
Nampak tegar
aQ harus bisa menjadi inspirasi bagi orang lain
Apakah itu berarti aQ tak butuh seorang pun?
Lalu untuk apa aQ terus mengeluh?
aQ tak mengerti apa artinya
Satu hal yang aQ tahu
aQ membutuhkan seseorang…
Untuk bertahan hidup
Untuk menjadi kuat dan tegar
Maka, salahkah?

Biarkanlah

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 12.17 0 komentar
Lagi. .
Apa yang terjadi, apakah sama dengan ucapannya??
aQ ingin mengajukan tanya lagi. .
Tetapi, dia pasti marah padaQ. .
Lalu, bagaimanakah aQ mendapat kebenaran?
Biarlah. .
Biarlah. .
Semua akan seperti apa, biarlah waktu yang menjawab. .

Kepada Wanita Yang Pernah Dicintainya

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 11.07 0 komentar
Kepada wanita yang pernah dicintainya, aQ ingin menyampaikan sesuatu padamu, aQ ingin menceritakan kerinduannya padamu. Betapa dia sangat memujamu. Katanya hanya kau yang bisa memahaminya. Dia bilang hanya kau yang selalu mendukungnya

aQ ingin menggambarkan kegembiraannya, jikalau kau tidak mengetahuinya. Tapi aQ yakin bahwa kau pun telah tahu. Walau dia tidak mengatakannya, Meski aku tidak turut merasakannya

aQ juga ingin menyampaikan sesuatu padamu. Bahwa aQ sangat menyayanginya. Bahwa aQ akan selalu di sampingnya dan akan selalu menggenggam erat tangannya. Kapanpun dan dalam keadaan apa pun!!!!!!

Doamu akan menjadi doaQ, Harapanmu bersatu dengan harapanQ. Kau, aQ menjadi bagian hidupnya. Cintamu tidak akan pernah putus pun sampai kau mati, Dan sayangQ akan selamanya Hanya untuk dia...

Maaf
Saat ini aQ sedang bersamanya
Relakan dan tinggalkanlah kami berdua.........

Jumat, 11 Desember 2009

Akhirnya kita sampai di ujung

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 12.12 0 komentar
Baiklah....akhirnya kita sampai pada titik ini. Titik yang sejak lama tak pernah ingin Qbayangkan. Yang bahkan menjadi momok dalam kehidupan kita. Namun entah mengapa aQ tau suatu hari ini yang akan terjadi. cepat atau lambat.

Ketahuilah. Kita memiliki begitu banyak hal yang sama. Namun juga terlalu banyak hal yang berbeda. aQ bukan kamu, tentu saja. Kamu pula bukan aQ, aQ tau itu. Namun tidak kah kamu liat aQ berusaha memahamimu? Sesulit apa pun itu.

aQ pergi. Bukan karena aQ berhenti mencoba untuk menjadi yang terbaik bagimu. Tapi karena kamu berhenti berusaha mengerti aQ. Kita berpisah disini. aQ tau tak akan ada permohonan kembali yang keluar dari mulutmu. Karena aQ tak cukup berharga bagi hidupmu. Terakhir aQ hanya ingin kamu tau, aQ masih mencintai kamu. Kemarin, sekarang, dan nanti.

Baiklah. Pergi saja, kapanpun kamu mau sehingga ini hanya menjadi sebuah masa yang pernah kau lewati. aQ tidak akan berusaha untuk memaksakan semua perkataan yang pernah terangkai adalah pengabsahan bahwa tindakanmu ini salah. Tidak. Siapa yang bodoh? Tidak ada. aQ dulu pernah bilang bahwa perisai yang begitu membuatku nyaman saat ini tidak bisa ditembus dan tidak kuijinkan untuk dibuka sehingga aQ akan terus merasakan kenyamanan dan keamanan tiada tara itu, tanpa harus merasa takut dan berujung pada sebuah kesakitan. Ah, bisa jadi, aQ yang bodoh.

Ketika suatu saat nanti memang benar adanya aQ sakit karena mu, siapa yang salah? aQ. Ya, aQ. Perisai itu tidak lebih kuat dari kenyamanan lain yang selama ini belum aQ dapatkan, sampai aQ bertemu dengan kamu, yang berani dan nekat menawarkan itu semua. Tanpa mencoba naif ataupun munafik, kamu pun sungguh ingin menawarkan dengan sepenuh hati. Tapi, toh, kamu akan tetap menjadi sesuatu tanpaQ.

Ketika suatu saat nanti memang benar adanya aQ sakit karena mu, siapa yang salah? aQ lagi!!!. Ya, tetap aQ. Karena aQ telah kalah dengan diriQ sendiri, ringkih, lemah, munafik dan sombong serta angkuh untuk pernah berpikir aQ tidak akan hancur begitu saja, sewaktu-waktu. Perisai itu sempat berhasil melindungiQ dari peperangan sementara. Perisai itu aQ dapatkan dari peperangan sebelumnya yang jelas membuatQ kalah telak. Perisai itu membentengiQ di saat aQ mencoba menyusun kembali kaki-kaki yang patah di dalam naungan perisai itu. Toh, kamu tidak tahu seperti apa aQ kalah dan seperti apa kakiQ itu pernah patah dalam peperangan sebelumnya dengan perisai bodoh itu.

Tapi lihatlah, toh, kamu juga memiliki perisai sendiri. Kamu bahkan menusuk dengan pedang dan melempar bom yang menghancurkan perisaiku ini. Hingga aQ sadar, kapanpun, kamu atau aQ akan sanggup menyakiti diriQ sendiri. Dengan sangat hebat dan dahsyat sekalipun. Lalu, apakah aQ harus berharap kamu akan kasihan dan iba melihatQ yang kembali terpuruk setelah dua peperangan sebelumnya aQ dihantam keras hingga remuk? Lalu, apakah aQ harus berharap kamu akan bersedia untuk membantu aQ untuk berlatih jalan kembali di saat kamu sudah membuatQ tidak bisa berjalan dengan kedua kakiQ ini? Terlalu munafik, dan mengada-ada…

Karena buatmu, itulah yang terbaik. Untukmu. Ah, alasan klise, tapi begitulah adanya.

Kembali pada awalnya, aQ akan menyusun perisai baru lagi, perisai lama itu akan aQ buang karena telah karatan dan tidak mampu melindungiQ dalam tiga peperangan kini. Butut, tua, lapuk, dan aQ bodoh karena terus memakainya.

Haruskah seperti ini berulangkali? Lelah aQ terus menempa perisai baru. Biar kini kubuang perisaiQ sebelum ia karatan dan lapuk. Tidak, aQ akan menyimpannya. Pergi saja jika kau berkehendak kapanpun itu. Lupakan perisaiku.

Rabu, 09 Desember 2009

Jangan Kehilangan Keseimbangan!

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 18.05 0 komentar
Just catatan iseng!
Dari orang yang lagi pengen belajar jadi orang!
Loh koQ? Emang tadinya monyet?
Bukan! Enak aja!
Monyet terlalu bagus, aQ kan keledai :D
Hush.... Wkwkwkwkwk.. Just kidding ya kawan-kawan! :D
Tapi beneran catatan iseng lo? Hasil semediQ waktu di opname kemaren... MembuatQ jadi sadar arti pentingnya hidup. Halah, lebayy :D Hehehe...
Dah ah,,, Lets read^^

JANGAN KEHILANGAN KESEIMBANGAN!

Dibalik setiap canda tawa, mengintip tangis urai air mata.
Dibalik hidup ada maut.
Dibalik sehat ada sakit.
Dibalik waktu luang, siap menjepit si sempit.
Dibalik kaya, mengendus papa dan hina.
Dibalik kehormatan, membidik dengan sadis si kebinasaan.
Dibalik harmonis hubunganmu, mendesak2 perceraian.
Dibalik peluk cium, manis senyum, dendam membara siap mencabik.


Maka, ambillah jalan tengan!
Siapkan airmata saat tertawa.
Sisakan doa saat berjaya.
Jangan terima kehormatan atau kehinaan sepenuhnya.
Jangan terima cinta dan dendam secara gelap mata.
Ambil jalan bijak/tengah untuk kelestarian^^

Bingung!

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 16.46 0 komentar
aQ dah pengen banget, tapi dianya diam mulu. Ga ada kata2nya yang bisa aQ pegang! Andai dia dah ngomong, kita kan bisa cari solusi sama-sama. aQ bisa bantu koQ T.T

Yank, ngomong dong... Jangan ngegantung kayak gene T.T

*curhat beneran yang cuma aQ dan Tuhan yang tau maksudnya*

Minggu, 06 Desember 2009

Stay the Same – Joey Mcintyre

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 00.38 0 komentar
Stay the Same – Joey Mcintyre

Sabtu, 05 Desember 2009

Karena Egomu

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 13.29 0 komentar
aQ kira kau sudah dapat melihat betapa berbinarnya mataQ saat menatapmu?
aQ kira jiwamu sudah mendengar doa-doa tulus untukmu, yang aQ bisikkan di telingamu di saat engkau tertidur disampingQ?
Oh Tuhan aQ salah!
aQ salah besar tentang itu semua!

aQ telah mengubah semua sifat burukQ...
EgoisQ telah aQ ubah jadi pengertian...
TangisQ udah aQ ubah menjadi senyuman...
AmarahQ aQ ubah menjadi kesabaran...
Dan apakah kau tahu mengapa aQ lakukan semua itu?
aQ lakukan itu karenamu!
aQ mencoba susuri tikungan-tikungan tajam perjalanan hidupmu...
Mencoba tapaki duri-duri masa lalu...
Mencoba beradaptasi dengan hawa hatimu yang begitu cepat berubah...

Tak selalu kau membalas pengorbananQ itu dengan kebahagiaan...
Justru seringkali kau membuatQ menahan segala emosi...
MemaksaQ untuk selalu tersenyum...
Walau sesungguhnya itu sangat menyakitkan...

Kau begitu mudah membuatQ terbang jauh di hembus angin ...
Tetapi kaupun dapat begitu cepat menghempasQ berulang kali ke tanah...
Terkadang aQ merasa lelah dan selalu berfikir,
"apakah ini hanya permainanmu?"

aQ tidak mengeluh...
Tak dapat lagi aQ berpijak bila di mataQ mendung tiada henti...
aQ tidak mengeluh...
aQ menyerah...
Kalah...

Jumat, 04 Desember 2009

Diopname Lagi T.T

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 07.03 0 komentar
Whoooah! Tau ga sekarang aQ dimana? Di ruang observasi di UGD RS. Andi Makkasau.. Dari tadi malam jam 7 sampai sekarang saya di UGD terus! BT deh.. Pengen cepat2 pulang and istirahat di rumah aja, tp dr. Rudy ga mau mulangin aQ. Katanya harus di observasi dulu T.T

Emang sih dah 3 hari demamQ naek turun. Puncaknya kemarin malam. Tp ga kerasa, soalnya aQ bareng YayangQ, hehehe.. Nah sesampai di rumah, baru deh, demamnya terasa buanget.. Badan kayak di bakar gitu...

Huhuhu.. Pengen pulang nih... Tapi kayaknya ga ada tanda2 aQ akan di pulangin. Yang ada, cuma tanda2 aQ akan di opname. Help T.T