Sekarang Apa Lagi?
CintaQ pergi, lagi.....
Kenapa?
Bukankah telah kupecahkan dinding-dinding ragu di hati?
Bukankah telah kuantar tetesan embun satu musim?
Tapi kenapa kau tetap pergi?
Kurobek sudah jaring angin.....
Yang terbentang dari timur hingga ke barat.....
Dari pagi kembali pagi.....
Bukankah telah kuhela ego yang tak kau suka?
Pun telah kuseret mentari tujuh warna yang kau mau.....
Tapi kenapa kau tetap pergi?
Tak cukupkah kau lihat bumiQ basah dengan tangis?
Tak sampaikah gema rintih hati perih tak terobati?
Terulang lagi.....
Titipkan saja rindu itu pada awan di kejauhan.....
Agar akal tidak curiga dengan rasa yang mengidap di hati.....
Biar angin yang akan membawaQ ke peraduan langit.....
Hingga senja nanti.....
MembawaQ mati.....
Jumat, 13 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jumat, 13 November 2009
Sekarang Apa Lagi?
Sekarang Apa Lagi?
CintaQ pergi, lagi.....
Kenapa?
Bukankah telah kupecahkan dinding-dinding ragu di hati?
Bukankah telah kuantar tetesan embun satu musim?
Tapi kenapa kau tetap pergi?
Kurobek sudah jaring angin.....
Yang terbentang dari timur hingga ke barat.....
Dari pagi kembali pagi.....
Bukankah telah kuhela ego yang tak kau suka?
Pun telah kuseret mentari tujuh warna yang kau mau.....
Tapi kenapa kau tetap pergi?
Tak cukupkah kau lihat bumiQ basah dengan tangis?
Tak sampaikah gema rintih hati perih tak terobati?
Terulang lagi.....
Titipkan saja rindu itu pada awan di kejauhan.....
Agar akal tidak curiga dengan rasa yang mengidap di hati.....
Biar angin yang akan membawaQ ke peraduan langit.....
Hingga senja nanti.....
MembawaQ mati.....
CintaQ pergi, lagi.....
Kenapa?
Bukankah telah kupecahkan dinding-dinding ragu di hati?
Bukankah telah kuantar tetesan embun satu musim?
Tapi kenapa kau tetap pergi?
Kurobek sudah jaring angin.....
Yang terbentang dari timur hingga ke barat.....
Dari pagi kembali pagi.....
Bukankah telah kuhela ego yang tak kau suka?
Pun telah kuseret mentari tujuh warna yang kau mau.....
Tapi kenapa kau tetap pergi?
Tak cukupkah kau lihat bumiQ basah dengan tangis?
Tak sampaikah gema rintih hati perih tak terobati?
Terulang lagi.....
Titipkan saja rindu itu pada awan di kejauhan.....
Agar akal tidak curiga dengan rasa yang mengidap di hati.....
Biar angin yang akan membawaQ ke peraduan langit.....
Hingga senja nanti.....
MembawaQ mati.....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar