Rabu, 12 Januari 2011

Stress Pra Nikah

Jangan pernah menikah karena merasa pernikahan itu indah, tapi menikahlah ketika kamu tahu bahwa pernikahan itu memiliki banyak sekali persoalan dan kamu siap untuk itu. Atau mungkin bisa berbunyi seperti ini: “Menikahlah ketika kamu merasa sudah dewasa”. Dengan begitu, ketika ada masalah perasaan dewasalah yang akan mengambil keputusan.

Aku merasa bersalah setiap kali pemikiran untuk mundur itu berkelebat. Sebulan sebelum menikah, tapi pikiran untuk mundur malah makin merajalela. Apakah aku salah? Ketakutanku akan pernikahan terbukti sudah, masalah tidak akan bertambah sederhana tapi sebaliknya, semakin rumit.

So, what should I do? Give Up? Do you think so?

Coba kugambarkan perasaanku sekarang:
-galau
-stuck
-gelisah
-takut
-bingung
-kosong

Ketika aku harus mulai membelanjakan sejumlah banyak uang untuk membeli pakaian sekali pakai, ketika aku melewatkan waktu perawatan yang lama, membosankan dan sumpek, ketika aku nantinya harus menjalani prosesi pernikahan yang panjang, dan hal-hal itulah yang membuatku semakin undur dari semangatku semula.

Bayang-bayang indah tentang pernikahan mendadak lenyap. Aku bahkan lupa motif awal kenapa aku ingin menikah. Semua jadi kabur, bingung dan pusing. Oh iya, apalagi kalo mengingat aku tidak bisa memasak, “anak gadis macam mana pula itu”… Argggghhh… what a big trouble…

Dulu kan aku mencari pasangan yang bisa menerimaku apa adanya, bukan keluarga pasangan yang bisa menerima apa adanya. Capek banget kalo sampe harus menyeleksi keluarga kan? Hiks… Apa mereka bisa menerimaku yang “macam mana” ini.

Aku sering disebut si trouble maker. Rasanya ga salah-salah banget sebutan itu, buktinya sekarang, di usia begini masih saja memikirkan hal-hal sepele, kata mereka. Tapi bagiku, masa sih itu dibilang sepele? Atau aku sedang mengalami strees pra nikah?


But, thanks God,,, Aku dianugrahi lelaki yang kuat untuk mendampingiku,, Tak henti2nya dia menyemangati, menemani dan membuatku tenang selalu. Kadang di saat stress ini mulai memuncak, aku langsung sms atau telfon dia. Dengan sikap yang sangat dewasa dia pasti dapat membuatku calm down lagi... Love to you babe :)

1 komentar:

Ecapedwehaku mengatakan...

azika, lu dimana sih sekarang.. ilang ga ada kejelasan sm skli

Posting Komentar

Rabu, 12 Januari 2011

Stress Pra Nikah

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 12.34
Jangan pernah menikah karena merasa pernikahan itu indah, tapi menikahlah ketika kamu tahu bahwa pernikahan itu memiliki banyak sekali persoalan dan kamu siap untuk itu. Atau mungkin bisa berbunyi seperti ini: “Menikahlah ketika kamu merasa sudah dewasa”. Dengan begitu, ketika ada masalah perasaan dewasalah yang akan mengambil keputusan.

Aku merasa bersalah setiap kali pemikiran untuk mundur itu berkelebat. Sebulan sebelum menikah, tapi pikiran untuk mundur malah makin merajalela. Apakah aku salah? Ketakutanku akan pernikahan terbukti sudah, masalah tidak akan bertambah sederhana tapi sebaliknya, semakin rumit.

So, what should I do? Give Up? Do you think so?

Coba kugambarkan perasaanku sekarang:
-galau
-stuck
-gelisah
-takut
-bingung
-kosong

Ketika aku harus mulai membelanjakan sejumlah banyak uang untuk membeli pakaian sekali pakai, ketika aku melewatkan waktu perawatan yang lama, membosankan dan sumpek, ketika aku nantinya harus menjalani prosesi pernikahan yang panjang, dan hal-hal itulah yang membuatku semakin undur dari semangatku semula.

Bayang-bayang indah tentang pernikahan mendadak lenyap. Aku bahkan lupa motif awal kenapa aku ingin menikah. Semua jadi kabur, bingung dan pusing. Oh iya, apalagi kalo mengingat aku tidak bisa memasak, “anak gadis macam mana pula itu”… Argggghhh… what a big trouble…

Dulu kan aku mencari pasangan yang bisa menerimaku apa adanya, bukan keluarga pasangan yang bisa menerima apa adanya. Capek banget kalo sampe harus menyeleksi keluarga kan? Hiks… Apa mereka bisa menerimaku yang “macam mana” ini.

Aku sering disebut si trouble maker. Rasanya ga salah-salah banget sebutan itu, buktinya sekarang, di usia begini masih saja memikirkan hal-hal sepele, kata mereka. Tapi bagiku, masa sih itu dibilang sepele? Atau aku sedang mengalami strees pra nikah?


But, thanks God,,, Aku dianugrahi lelaki yang kuat untuk mendampingiku,, Tak henti2nya dia menyemangati, menemani dan membuatku tenang selalu. Kadang di saat stress ini mulai memuncak, aku langsung sms atau telfon dia. Dengan sikap yang sangat dewasa dia pasti dapat membuatku calm down lagi... Love to you babe :)

1 komentar on "Stress Pra Nikah"

Ecapedwehaku on 8 Oktober 2013 pukul 14.41 mengatakan...

azika, lu dimana sih sekarang.. ilang ga ada kejelasan sm skli

Posting Komentar