Sabtu, 13 Februari 2010

Pasrah......

Seseorang mengatakan kepadaQ, “Sabar itu tidak mudah dan ikhlas memang sangat sulit. Semoga Tuhan memberimu kekuatan!”

Hampir setiap hari aQ dihantui mimpi buruk, angan-angan atas jawaban “Why?” yang entah bisa terjawab atau tidak. Dalam sujud aQ akhirnya menambah, “Ya Allah, mohon ajari aQ ikhlas, mohon halau aQ untuk tidak mendendam.”

aQ berusaha memberi dengan tulus ketika pada saatnya itu dianggap tidak berharga tanpa aQ tahu pasti apa penyebabnya. Rasanya, seperti seseorang yang kalah perang sebelum diberi kesempatan berlaga di medan perang. Atau aQ seperti buah apel yang sudah lama ingin dipetiknya, namun ketika apel itu sudah dipetik tidak jadi dimakan. Dibuang begitu saja di tempat sampah.

Hingga hari ini aQ masih bangun dengan keadaan ngilu di ulu hati. Berulangkali membaca asma Allah dan rasanya tak ingin berhenti walau sedetikpun. Berat, berat, dan berat tatkala silih berganti pertanyaan yang sama berulang. Pertanyaan yang tak ingin aQ jawab. Bukan karena aQ tak mau, tapi aQ berusaha tak menyebut sebuah nama.

Bukan karena aQ benci, tapi karena aQ tak mau lagi menghujat perilakunya kepadaQ. Dia lupa satu hal, bahwa sejak malam itu aQ memasrahkan kepercayaan juga keyakinan padanya. Harganya begitu mahal, dan sulit bagiQ mengetahui kenyataan bahwa itu semua dianggap tidak berharga.

Rasanya, ingin sekali dihantam batu besar untuk bisa lupa. Sepertinya itu lebih baik. Apa dayaQ, hanya Tuhan yang bisa. Hanya Tuhan yang punya Kuasa.

“Ya Tuhan, jika masih ada yang tersisa, salah duga tentang diriQ dalam pandangan orang-orang, mohon Kuasa-Mu untuk meluruskannya. Dan aQ mohon, selesaikan semua ini dengan caramu yang paling indah.”

aQ memutuskan diam mulai sekarang. Pasrah. Tapi aQ selalu tak berhenti meyakini bahwa pertolongan Allah laksana kedipan mata, akan berkedip jika sudah waktunya.

0 komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 13 Februari 2010

Pasrah......

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 13.22
Seseorang mengatakan kepadaQ, “Sabar itu tidak mudah dan ikhlas memang sangat sulit. Semoga Tuhan memberimu kekuatan!”

Hampir setiap hari aQ dihantui mimpi buruk, angan-angan atas jawaban “Why?” yang entah bisa terjawab atau tidak. Dalam sujud aQ akhirnya menambah, “Ya Allah, mohon ajari aQ ikhlas, mohon halau aQ untuk tidak mendendam.”

aQ berusaha memberi dengan tulus ketika pada saatnya itu dianggap tidak berharga tanpa aQ tahu pasti apa penyebabnya. Rasanya, seperti seseorang yang kalah perang sebelum diberi kesempatan berlaga di medan perang. Atau aQ seperti buah apel yang sudah lama ingin dipetiknya, namun ketika apel itu sudah dipetik tidak jadi dimakan. Dibuang begitu saja di tempat sampah.

Hingga hari ini aQ masih bangun dengan keadaan ngilu di ulu hati. Berulangkali membaca asma Allah dan rasanya tak ingin berhenti walau sedetikpun. Berat, berat, dan berat tatkala silih berganti pertanyaan yang sama berulang. Pertanyaan yang tak ingin aQ jawab. Bukan karena aQ tak mau, tapi aQ berusaha tak menyebut sebuah nama.

Bukan karena aQ benci, tapi karena aQ tak mau lagi menghujat perilakunya kepadaQ. Dia lupa satu hal, bahwa sejak malam itu aQ memasrahkan kepercayaan juga keyakinan padanya. Harganya begitu mahal, dan sulit bagiQ mengetahui kenyataan bahwa itu semua dianggap tidak berharga.

Rasanya, ingin sekali dihantam batu besar untuk bisa lupa. Sepertinya itu lebih baik. Apa dayaQ, hanya Tuhan yang bisa. Hanya Tuhan yang punya Kuasa.

“Ya Tuhan, jika masih ada yang tersisa, salah duga tentang diriQ dalam pandangan orang-orang, mohon Kuasa-Mu untuk meluruskannya. Dan aQ mohon, selesaikan semua ini dengan caramu yang paling indah.”

aQ memutuskan diam mulai sekarang. Pasrah. Tapi aQ selalu tak berhenti meyakini bahwa pertolongan Allah laksana kedipan mata, akan berkedip jika sudah waktunya.

0 komentar on "Pasrah......"

Posting Komentar