Jumat, 08 Januari 2010

Satu Titik

Dirimu memang hanya sekedar satu titik di dalam proses perubahan hidupQ, tetapi dirimu merupakan awal dari proses perubahan besar tersebut.
Hanya dengan orang yang tepat perubahan yang akan terjadi dapat berarti. Lantas hanya dengan perubahan yang demikianlah pastinya akan ada kehidupan yang bahagia.
Selanjutnya semoga aQ tinggal tersenyum melewati semuanya.

Inilah sebuah proses yang masih harus aQ lalui. Proses yang mungkin panjang atau singkat, tergantung kapan hadir kematangan jiwaQ.
Sebab sebenarnya dipundakQ sendiri Tuhan telah menitipkan nasibQ.

Tapi dari kenyataan yang aQ alami hingga sekarang, semuanya memang hanya drama yang harus aQ mainkan. Gonjang-ganjing kehidupan yang aQ alami berulang-ulang, sesungguhnya berasal dari satu skenario.
Tanpa mengubah skenario tersebut, sudah tentu aQ kembali memainkan cerita yang sama, kemudian kembali terpuruk. Disinilah kesalahan. aQ tidak belajar dari pengalaman, baik pengalamanQ atau orang lain.
Sebenarnya Tuhan tidak akan mengubah nasib jika hambaNya tidak mau berusaha mengubah nasibnya tersebut. Tiap perubahan tidak mungkin sekali jadi, tapi perubahan yang berjalan lambat juga dapat merugikan kita sebagai manusia. Karena itu harus ada evaluasi pada setiap langkah yang kita tapaki, bahkan sebelum kita melangkah.

Dan apabila kurang puas dengan perubahan yang sudah terjadi, harus ada upaya agar tidak tetap terpuruk dalam keadaan.

Memang inilah resiko hidup, yang terbaik belum tentu dapat tercapai. Masih ada interaksi nilai dan kepentingan yang menghasilkan norma yang harus disepakati.

Namun dibalik semua itu, tetap hak kita untuk berprilaku sesuai dengan jati diri kita. Karena aQ adalah aQ.

Hanya dari kedalaman jurang kejatuhan, aQ dapat melihat puncak kekuasaan.
Selalu berikan yang terbaik dan jangan putus asa.
Memang akan selalu ada yang membencimu, tapi mereka hanya akan menang apabila kita juga membencinya.

Dan dengan begitu kita hanya akan mengancurkan diri kita sendiri.

aQ akan berusaha sebaik mungkin dengan daya yang aQ bisa

0 komentar:

Posting Komentar

Jumat, 08 Januari 2010

Satu Titik

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 11.37
Dirimu memang hanya sekedar satu titik di dalam proses perubahan hidupQ, tetapi dirimu merupakan awal dari proses perubahan besar tersebut.
Hanya dengan orang yang tepat perubahan yang akan terjadi dapat berarti. Lantas hanya dengan perubahan yang demikianlah pastinya akan ada kehidupan yang bahagia.
Selanjutnya semoga aQ tinggal tersenyum melewati semuanya.

Inilah sebuah proses yang masih harus aQ lalui. Proses yang mungkin panjang atau singkat, tergantung kapan hadir kematangan jiwaQ.
Sebab sebenarnya dipundakQ sendiri Tuhan telah menitipkan nasibQ.

Tapi dari kenyataan yang aQ alami hingga sekarang, semuanya memang hanya drama yang harus aQ mainkan. Gonjang-ganjing kehidupan yang aQ alami berulang-ulang, sesungguhnya berasal dari satu skenario.
Tanpa mengubah skenario tersebut, sudah tentu aQ kembali memainkan cerita yang sama, kemudian kembali terpuruk. Disinilah kesalahan. aQ tidak belajar dari pengalaman, baik pengalamanQ atau orang lain.
Sebenarnya Tuhan tidak akan mengubah nasib jika hambaNya tidak mau berusaha mengubah nasibnya tersebut. Tiap perubahan tidak mungkin sekali jadi, tapi perubahan yang berjalan lambat juga dapat merugikan kita sebagai manusia. Karena itu harus ada evaluasi pada setiap langkah yang kita tapaki, bahkan sebelum kita melangkah.

Dan apabila kurang puas dengan perubahan yang sudah terjadi, harus ada upaya agar tidak tetap terpuruk dalam keadaan.

Memang inilah resiko hidup, yang terbaik belum tentu dapat tercapai. Masih ada interaksi nilai dan kepentingan yang menghasilkan norma yang harus disepakati.

Namun dibalik semua itu, tetap hak kita untuk berprilaku sesuai dengan jati diri kita. Karena aQ adalah aQ.

Hanya dari kedalaman jurang kejatuhan, aQ dapat melihat puncak kekuasaan.
Selalu berikan yang terbaik dan jangan putus asa.
Memang akan selalu ada yang membencimu, tapi mereka hanya akan menang apabila kita juga membencinya.

Dan dengan begitu kita hanya akan mengancurkan diri kita sendiri.

aQ akan berusaha sebaik mungkin dengan daya yang aQ bisa

0 komentar on "Satu Titik"

Posting Komentar