Kamis, 28 Januari 2010

Resah


PerasaanQ akhir-akhir ini benar-benar tak menentu, aQ bingung harus berbagi dengan siapa karena ternyata disimpan sendiri begitu menyakitkan dan membuat menderita. Kepala rasanya mau meledak, beban ini terasa begitu berat.
Sebenarnya dimana letak kesalahanQ sehingga membuat seseorang yang berarti dalam hidupQ mendiamkanQ seperti ini? Apa kesalahanQ terlalu besar sehingga dia memperlakukanQ begini?
Jujur aQ sangat menderita. Menderita karena tak dapat melihat senyumannya, candaannya, perhatiannya, ledekannya, semua yang ada pada dirinya untuk sekarang ini aQ tak dapat menyaksikan itu semua.
OtakQ benar-benar sudah terasa berat...
Setiap kali mengingatnya hanya air mata yang mengalir menahan sakitnya memendam kerinduan. Sebenarnya aQ tak ingin menjadi sosok yang cengeng dan terlihat begitu lemah. Namun ternyata kenyataannya memang begitu! Tak bisa dipungkiri batapa rapuhnya aQ.
aQ selalu berusaha menahan supaya air mata ini tak menetes tapi rupanya kesakitan selalu menjalari batinQ....
Ternyata sesakit ini.....
aQ berharap semuanya bisa berakhir dengan cepat....
aQ merasa sudah tak kuat menahannya, memikulnya sendirian.....
aQ mencintainya....
Sangat mencintainya...
Begitu menyayanginya....
Sekarang aQ tak berharap dia memiliki perasaan yang sama...
Seandainya dia bahagia tanpaQ, aQ akan berusaha untuk bahagia untuknya dan perasaan ini akan aQ simpan untuk mengisi hari-hariQ yang semoga dipenuhi dengan kebahagiaan...

0 komentar:

Posting Komentar

Kamis, 28 Januari 2010

Resah

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 20.35

PerasaanQ akhir-akhir ini benar-benar tak menentu, aQ bingung harus berbagi dengan siapa karena ternyata disimpan sendiri begitu menyakitkan dan membuat menderita. Kepala rasanya mau meledak, beban ini terasa begitu berat.
Sebenarnya dimana letak kesalahanQ sehingga membuat seseorang yang berarti dalam hidupQ mendiamkanQ seperti ini? Apa kesalahanQ terlalu besar sehingga dia memperlakukanQ begini?
Jujur aQ sangat menderita. Menderita karena tak dapat melihat senyumannya, candaannya, perhatiannya, ledekannya, semua yang ada pada dirinya untuk sekarang ini aQ tak dapat menyaksikan itu semua.
OtakQ benar-benar sudah terasa berat...
Setiap kali mengingatnya hanya air mata yang mengalir menahan sakitnya memendam kerinduan. Sebenarnya aQ tak ingin menjadi sosok yang cengeng dan terlihat begitu lemah. Namun ternyata kenyataannya memang begitu! Tak bisa dipungkiri batapa rapuhnya aQ.
aQ selalu berusaha menahan supaya air mata ini tak menetes tapi rupanya kesakitan selalu menjalari batinQ....
Ternyata sesakit ini.....
aQ berharap semuanya bisa berakhir dengan cepat....
aQ merasa sudah tak kuat menahannya, memikulnya sendirian.....
aQ mencintainya....
Sangat mencintainya...
Begitu menyayanginya....
Sekarang aQ tak berharap dia memiliki perasaan yang sama...
Seandainya dia bahagia tanpaQ, aQ akan berusaha untuk bahagia untuknya dan perasaan ini akan aQ simpan untuk mengisi hari-hariQ yang semoga dipenuhi dengan kebahagiaan...

0 komentar on "Resah"

Posting Komentar