Jumat, 08 Januari 2010

Selalu Membidik, Tapi Enggan Menembak!!!

Begitu banyak orang yang terperosok pada kesibukan sehari-hari. Merasa bahwa dirinya telah bekerja keras, namun sebenarnya, "tidak kemana-mana". Adalah bahwa dia yang tidak memiliki tujuan yang jelas, hendak akan pergi kemana...
Baginya yang terpenting adalah menghabiskan hari-hari dengan mengisi waktu atau melaksanakan sesuatu. Kadang dia mengatakan "tidak ada lagi harapan buat yang lain"...
Padahal masih banyak tindakan yang bisa dilakukan agar segalanya jadi lebih jelas dan baik. Tetapi dia tidak mau melakukannya, bahkan untuk memikirkannya pun enggan, apalagi tindakan nyata.
Ia lebih suka menunggu nasib baik yang akan datang padanya tiba-tiba, sambil berdoa tanpa berusaha dan melakukan evaluasi.
Kesempatan baginya seperti 'mimpi', ia tidak mau melakukan apa-apa sebelum orang lain melakukan tawaran dan janji, bahkan tidak pernah mencari peluang itu.
Sehari-hari yang dilakukannya adalah menyesali nasib, bukannya memikirkan tindakan apa yang harus diperbuat.
Jika ditanya, ia menjawab "saya sudah berusaha"... Padahal kerjanya hanya berleha-leha, nongkrong, bersantai, dengerin musik, ngelamun...
Itu semua terjadi karena ketiadaan visi dan keyakinan diri. Tidak ada tujuan yang jelas. Ia menutup suara hatinya sendiri untuk bangkit dan maju. Sedangkan suara hati tetap tidak akan mati, karena itu adalah energi dan karunia Ilahi.
Tetapi mengapa karunia itu tidak mau didayakan? Malah disimpan rapat-rapat di dasar hati.
Ia selalu membidik, tapi enggan menembak. Disisi lain, suara hatinya akan terus berteriak, semakin ditahan semakin sakit di dada. Dorongan energi untuk bangkit itu akan terus mencari jalan keluar, siapapun mencoba merintangi tidak akan tahan. Itu berasal dari Ilahi.
Apabila terus saja ditahan di dada, akan berubah menjadi dorongan yang mendesak hati. Apabila masih ditahan juga maka akan mendesak jantung. Masih ditahan juga, maka ia akan mengubah wajah, wajah akan berubah menjadi pahit dan getir...
(Pernahkah melihat wajah seperti itu?????)

Untuk itu, aQ akan melakukan pembaruan yang sangat menentukan bagi hidup. Yang akan membuat perbedaan. Apapun peran yang aQ miliki, aQ tidak hanya akan membidik....
Tapi juga menarik pelatuk, menarik busur dan lepaskan anak panah yang tertahan itu..

0 komentar:

Posting Komentar

Jumat, 08 Januari 2010

Selalu Membidik, Tapi Enggan Menembak!!!

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 11.30
Begitu banyak orang yang terperosok pada kesibukan sehari-hari. Merasa bahwa dirinya telah bekerja keras, namun sebenarnya, "tidak kemana-mana". Adalah bahwa dia yang tidak memiliki tujuan yang jelas, hendak akan pergi kemana...
Baginya yang terpenting adalah menghabiskan hari-hari dengan mengisi waktu atau melaksanakan sesuatu. Kadang dia mengatakan "tidak ada lagi harapan buat yang lain"...
Padahal masih banyak tindakan yang bisa dilakukan agar segalanya jadi lebih jelas dan baik. Tetapi dia tidak mau melakukannya, bahkan untuk memikirkannya pun enggan, apalagi tindakan nyata.
Ia lebih suka menunggu nasib baik yang akan datang padanya tiba-tiba, sambil berdoa tanpa berusaha dan melakukan evaluasi.
Kesempatan baginya seperti 'mimpi', ia tidak mau melakukan apa-apa sebelum orang lain melakukan tawaran dan janji, bahkan tidak pernah mencari peluang itu.
Sehari-hari yang dilakukannya adalah menyesali nasib, bukannya memikirkan tindakan apa yang harus diperbuat.
Jika ditanya, ia menjawab "saya sudah berusaha"... Padahal kerjanya hanya berleha-leha, nongkrong, bersantai, dengerin musik, ngelamun...
Itu semua terjadi karena ketiadaan visi dan keyakinan diri. Tidak ada tujuan yang jelas. Ia menutup suara hatinya sendiri untuk bangkit dan maju. Sedangkan suara hati tetap tidak akan mati, karena itu adalah energi dan karunia Ilahi.
Tetapi mengapa karunia itu tidak mau didayakan? Malah disimpan rapat-rapat di dasar hati.
Ia selalu membidik, tapi enggan menembak. Disisi lain, suara hatinya akan terus berteriak, semakin ditahan semakin sakit di dada. Dorongan energi untuk bangkit itu akan terus mencari jalan keluar, siapapun mencoba merintangi tidak akan tahan. Itu berasal dari Ilahi.
Apabila terus saja ditahan di dada, akan berubah menjadi dorongan yang mendesak hati. Apabila masih ditahan juga maka akan mendesak jantung. Masih ditahan juga, maka ia akan mengubah wajah, wajah akan berubah menjadi pahit dan getir...
(Pernahkah melihat wajah seperti itu?????)

Untuk itu, aQ akan melakukan pembaruan yang sangat menentukan bagi hidup. Yang akan membuat perbedaan. Apapun peran yang aQ miliki, aQ tidak hanya akan membidik....
Tapi juga menarik pelatuk, menarik busur dan lepaskan anak panah yang tertahan itu..

0 komentar on "Selalu Membidik, Tapi Enggan Menembak!!!"

Posting Komentar