Rabu, 30 September 2009

Seakan-akan masih abadi

Jika aku tiba di tempat yang aku tuju..........
Pemberhentian terakhirku..........
Yang akan menyelinapkan tubuhku..........
Jangan terpaku ratapi makamku, aku tak tidur disitu!!!
Kini kuhidup dalam angin seribu..........
Dalam kilauan salju..........




Aku akan hidup dalam sinar mentari yang subur.......
Dalam guguran lembut hujan dan musim gugur.......
Aku akan hidup, mengunjungimu di pagi yang hening.......
Dalam hembusan angin segar yang menggesek ranting.......




Seakan-akan masih abadi, gerimis di lembah sore hari......
Bersama burung aku akan terbang......
Temukanlah bayanganku dalam kedip cahaya bintang......
Dimalam yang lengang dan bisu......
Aku akan tetap hidup, selama engkau merindukanku dalam doamu.......




Jangan pernah terpaku di makamku dan menangis......
Aku tak disitu...
Ruhku masih hidup!!!

Aku tak mati.............

Jika aku tiba di tempat yang aku tuju..........
Pemberhentian terakhirku..........
Yang akan menyelinapkan tubuhku..........
Jangan terpaku ratapi makamku, aku tak tidur disitu!!!
Kini kuhidup dalam angin seribu..........
Dalam kilauan salju..........




Aku akan hidup dalam sinar mentari yang subur.......
Dalam guguran lembut hujan dan musim gugur.......
Aku akan hidup, mengunjungimu di pagi yang hening.......
Dalam hembusan angin segar yang menggesek ranting.......




Seakan-akan masih abadi, gerimis di lembah sore hari......
Bersama burung aku akan terbang......
Temukanlah bayanganku dalam kedip cahaya bintang......
Dimalam yang lengang dan bisu......
Aku akan tetap hidup, selama engkau merindukanku dalam doamu.......




Jangan pernah terpaku di makamku dan menangis......
Aku tak disitu...
Ruhku masih hidup!!!

Aku tak mati.............

0 komentar:

Posting Komentar

Rabu, 30 September 2009

Seakan-akan masih abadi

Diposting oleh StiKa HiKMaWaN di 11.51
Jika aku tiba di tempat yang aku tuju..........
Pemberhentian terakhirku..........
Yang akan menyelinapkan tubuhku..........
Jangan terpaku ratapi makamku, aku tak tidur disitu!!!
Kini kuhidup dalam angin seribu..........
Dalam kilauan salju..........




Aku akan hidup dalam sinar mentari yang subur.......
Dalam guguran lembut hujan dan musim gugur.......
Aku akan hidup, mengunjungimu di pagi yang hening.......
Dalam hembusan angin segar yang menggesek ranting.......




Seakan-akan masih abadi, gerimis di lembah sore hari......
Bersama burung aku akan terbang......
Temukanlah bayanganku dalam kedip cahaya bintang......
Dimalam yang lengang dan bisu......
Aku akan tetap hidup, selama engkau merindukanku dalam doamu.......




Jangan pernah terpaku di makamku dan menangis......
Aku tak disitu...
Ruhku masih hidup!!!

Aku tak mati.............

Jika aku tiba di tempat yang aku tuju..........
Pemberhentian terakhirku..........
Yang akan menyelinapkan tubuhku..........
Jangan terpaku ratapi makamku, aku tak tidur disitu!!!
Kini kuhidup dalam angin seribu..........
Dalam kilauan salju..........




Aku akan hidup dalam sinar mentari yang subur.......
Dalam guguran lembut hujan dan musim gugur.......
Aku akan hidup, mengunjungimu di pagi yang hening.......
Dalam hembusan angin segar yang menggesek ranting.......




Seakan-akan masih abadi, gerimis di lembah sore hari......
Bersama burung aku akan terbang......
Temukanlah bayanganku dalam kedip cahaya bintang......
Dimalam yang lengang dan bisu......
Aku akan tetap hidup, selama engkau merindukanku dalam doamu.......




Jangan pernah terpaku di makamku dan menangis......
Aku tak disitu...
Ruhku masih hidup!!!

Aku tak mati.............

0 komentar on "Seakan-akan masih abadi"

Posting Komentar